Senin, 17 Januari 2011

Basis Data

Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti menurut Connolly (2002,p14), definisi basis data adalah kumpulan data yang dihubungkan secara bersama-sama, dan gambaran dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berbeda dengan sistem file yang menyimpan data secara terpisah, pada basis data data tersimpan secara terintegrasi. Basis data bukan menjadi milik dari suatu departemen tetapi sebagai sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.
Menurut Date (1990,p5), definisi dari basis data adalah kumpulan terintegrasi dari file yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise.
Sedangkan menurut Fathansyah (1999,p2), basis data adalah :
  • Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
  • Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
  • Kumpulan file/ tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Data dalam basis data disimpan dalam tiga struktur, yaitu file, tabel atau objek. File terdiri dari record dan field, tabel terdiri dari baris dan kolom. Objek terdiri dari data dan instruksi program yang memfungsikan data. Tabel terdiri dari kolom-kolom yang saling terkait, seperti file yang terdiri dari record yang saling terkait. File didalam basis data dapat terhubung kepada beberapa tabel. Dalam sebuah tabel, data pada tiap kolom terdiri dari ukuran dan tipe yang sejenis (char/ numeric).
bd_file_u
bd_harddisk_u
Keuntungan dari basis data:
  • Mengurangi duplikasi data
  • Meningkatkan integritas data
  • Memelihara independensi data
  • Meningkatkan keamanan data
  • Memelihara konsistensi data
  • Manipulasi data lebih canggih
  • Mudah untuk digunakan
  • Mudah untuk di akses
Kekurangan:
  • Sistem lebih rumit, jadi memerlukan tenaga ahli dalam disain, program dan implementasi
  • Lebih mahal
  • Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi
  • Karena semua data di tempat terpusat, kerusakan software dan hardware dapat terjadi
  • Proses pemeliharaan dapat memakan waktu karena ukurannya yang besar
  • Proses back up data memakan waktu

Jaringan Komputer

Gambar dan penjelasan jaringan komputer

Komponen Perangkat Keras

Tidak peduli apakah anda sudah memiliki sebuah network atau berniat menginstalasi network baru, anda perlu mengetahui komponen-komponen perangkat keras yang digunakan.

Server

Komputer yang menjalankan sistem operasi jaringan yang berfungsi sebagai server. Server menyediakan file, printer dan pelayanan lain untuk client. Ada dua buah jenis server, yaitu :
  • Server dedicated, server yang tidak memiliki fungsi lain. Ia tidak bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis dari server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang dijalankannya, misalnya Novell Netware.
  • Server Non-Dedicated, server yang juga bisa berfungsi sebagai workstation. Contohnya : Microsoft Windows NT Server, Mocrosoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Unix, Linux, Mac OS/2.
Dari fungsinya, server dapat digunakan :
  • Menyimpan file-file yang digunakan bersama-sama pada hard disk-nya
  • Mengatur komunikasi (seperti pesan e-mail) antar workstation
  • Mengkoordinasikan pencetakan kepada printer yang dipakai bersama-sama
  • Server juga dapat menyimpan CD-ROM yang dapat dipakai oleh para pemakai network
  • Bisa menyimpan tape drive atau drive lain yang digunakan untuk menyimpan hard disk server atau hard disk pada workstation
  • Dengan perangkat lunak dan keras tambahan, server bisa mengarahkan e-mail dari dan ke internet. Server juga bisa mengirimkan fax ke luar jaringan ke mesin-mesin fax yang ada di luar. Kenyataannya server hampir dapat melakukan semua pekerjaan yang mencakup pengiriman data.

Workstation

Komputer yang terhubung ke server dan dapat mengakses data dari server. Workstation menjalankan beragam sistem operasi dan merupakan bagian dari network yang ada. Pada kenyataannya workstation digunakan oleh pemakai secara langsung.

Network Interface Card (NIC)

NIC atau adapter network adalah sebuah komputer hardware yang mutlak dibutuhkan jika kita menginginkan merakit jaringan komputer menggunakan media penghubung kabel. NIC berfungsi menghubungkan server ke sistem pengkabelan network. Berdasarkan tipe slot pada motherboard dibedakan menjadi dua jenis:
  • Tipe slot ISA (slot warna hitam/coklat, lebih panjang)
  • Tipe slot PCI (slot warna putih, lebih pendek)

Switch/Hub (Concentrator/Repeater)

Sistem pengkabelan yang paling populer untuk Network Ethernet menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) atau kabel terpilin yang terbuka dengan konektor yang mirip dengan konektor telepon. Ini disebut dengan 10BaseT. Untuk setiap adapter network pada setiap server atau workstation, salah satu dari kabel-kabel ini berhubungan ke Hub/Switch atau pusat pengkabelan.

Bridge, Router Dan Gateway

Bridge berfungsi menghubungkan dua network dengan mentransfer data diantara network tersebut. Sebagai contoh, bridge bisa menghubungkan segmen kabel dari arsitektur Token Ring dengan arsitektur Ethernet, atau menghubungkan dua segmen Ethernet menjadi satu. Bridge mampu mengurangi lalu lintas dengan hanya mengirimkan data yang benar-benar diniatkan untuk komputer tujuan. Bridge pintar (intelligent bridge) bisa berbuat lebih baik lagi dengan menyaring atau hanya mengirimkan paket-paket tertentu ke tujuan.

Uninterrutible Power Supply (UPS)

Sudah jelas UPS tidak hanya digunakan oleh network. Anda bisa juga menggunakannya pada setiap alat yang membutuhkan aliran listrik alternatif. UPS adalah alat yang sangat penting bagi perusahaan yang menggunakan komputer untuk produktifitasnya dan tidak ingin kehilangan data atau waktu kerja pegawai. Pada setiap keadaan yang bisa dibayangkan, melalui UPS adalah investasi yang menguntungkan untuk setiap workstation, hub, dan server pada network.

Printer Dan Peripheral Lain

Printer adalah salah satu alasan utama kenapa ada network. Karena printer tidak selalu digunakan oleh setiap pemakai, akan lebih ekonomis jika memakai satu printer bersama-sama. Printer bisa dihubungkan langsung pada workstation atau ke server. Anda juga bisa memasang scanner, CD-ROM eksternal dan peralatan lain yang berguan dan dapat digunakan secara bersama-sama pada network. Sama seperti yang lainnya, hal ini membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat.

Senin, 10 Januari 2011

Kekerasan Di Lingkungan Sekolah

Tiada Hari Tanpa Kekerasan Di Sekolah

Tiada hari tanpa kekerasan; itulah realitas yang selalu terjadi di negeri kita ini. Manifestasinya macam-macam; tawur antar geng sekolahan, rebutan lahan parkir, selingkuh, karena kalah pilkada, demonstrasi anarkhis, penertiban pedagang kaki lima (maunya ditertibkan tapi malah muncul kekacauan; tindakan represif aparat, eksekusi rumah, amuk supporter, hingga ketersinggungan dan kecemburuan perilaku seksual antar/sesama jenis yang berujung pada kematian korban; tidak tanggung-tanggung, membunuh korban menjadi trend dengan cara mutilasi.
Sudah tidak adakah ruang damai di sekitar kita? Sudah sedemikian abnormalkah masyarakat kita? Sudah sedemikian parahkah anomali sosial di sekitar kita? Mengapa orang kemudian menjadi mudah sekali melakukan tindakan kekerasan baik itu atas nama kebenaran, kehormatan, politik, hukum, cinta, keindahan, dan bahkan atas nama hal-hal yang irrasional?
Bagaimana dengan fenomena tindak kekerasan di lingkungan pendidikan/sekolah dengan munculnya gang-gang sekolahan? Ah….., semakin buram saja wajah pendidikan kita. Jika Sahabat Blogger sempat menyaksikan berita yang menayangkan tindak kekerasan antar gang sekolahan -ajib-nya gangster itu sebagian merupakan sekumpulan siswi SMU Kupang NTT-ada yang nampak ganjil memang.
Keganjilan bukan pada pelakunya dan tindakan kekerasan yang dilakukannya. Keganjilan justeru terlihat pada bagaimana siswa-siswi di sekitar lokasi tersebut melakukan pembiaran; dengan cara mengadu domba, bertepuk tangan, sorak sorai mengeluarkan yel-yel seperti layaknya supporter atau cheerleaders.
Dari keganjilan tersebut bisa diasumsikan bahwa peristiwa perkelahian antar gang sekolah memang sudah didesign sedemikian rupa sehingga antara pelaku, sutradara dan supporter bisa menempatkan diri pada posisi sebagaimana direncanakan.
Bagaimana tidak demikian; nyatanya pihak-pihak yang melakukan pembiaran itu ada pada posisi psikologis yang sulit dinalar. Bukan melerai atau mengakhiri tawuran tersebut, malah menjadi supporter , provokator dan wasit sekaligus ada yang jadi kameraman mendokumentasikan peristiwa tersebut. Bangga kali yaaaaa dengan kekerasan?
Bapak/Ibu Guru, Bapak/Ibu Wali Kelas, Bapak/Ibu Kepala Sekolah, Bapak/Ibu orang tua siswa-siswi….., bagaimana jika trend tindak kekerasan sudah menjadi sebuah kebanggan? Menjadi memori yang terakumulasi dalam otak generasi negeri? Dari trend, ia bisa menjadi tradisi dan budaya di kemudian hari. Ini bukan sesuatu yang tidak mungkin, yang pada akhirnya, budaya kekerasan menjadi sesuatu yang lazim dilakukan.
Ironis memang, lembaga pendidikan semakin tercoreng sebab menjadi salah satu tempat munculnya berbagai macam tindak kekerasan dari kasus STPDN, tawuran antar mahasiswa di beberapa kampus, sampai yang terakhir Geng Nero dan tawuran antar geng /genk SMU Negeri Kupang NTT yang masih santer ditayangkan di televisi. Entah sampai kapan fenomena Budaya kekerasan ini akan berlangsung.

Kekerasan Remaja

Kekerasan Remaja Masa Kini

Masa remaja sering disebut sebagai masa ”storm and stress”, di mana pada masa ini mereka sedang menghadapi persoalan pencarian identitas yang rumit. Dengan kompleksitas permasalahan identitas inilah, tak heran apabila remaja banyak yang terjerumus pada pergaulan tanpa batas. Salah satu bukti berbahaya adalah keikutsertaan mereka dalam sebuah kelompok yang populer disebut geng, di mana mereka banyak menampakkan kekerasan yang meresahkan masyarakat.

Geng motor XTC dan Brigez, misalnya, merupakan fenomena sosial yang mencerminkan kepribadian remaja banyak meluapkan agresivitas, sadisme, dan antisosial. Tak hanya pada geng motor saja, di Kota Bandung juga sekarang marak sekelompok remaja yang bergabung dengan suporter Viking, dan sering melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.

Bisa disaksikan sendiri ketika tim kesayangan mereka, Persib Maung Bandung, bermain di stadion Jalak Harupat. Sudah dapat dipastikan kalau jalanan akan macet dan terdengar suara knalpot motor yang meraung-raung yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain. Apalagi kalau tim kesayangan mereka kalah telak, kekesalan bobotoh akan dilampiaskan secara membabi buta pada toko-toko yang berada di pinggir jalan raya.

Dari fenomena kenakalan remaja itulah, penulis hendak menganalisisnya dari pendekatan psikologi aliran psikoanalisa yang digawangi Erich Fromm. Kenapa penulis memilih tokoh ini, bukan Sigmund Freud? Karena ada cita rasa berbeda yang ditemukan dalam pemikiran dan gagasan tentang kepribadian yang ditawarkan Erich Fromm. Dia memandang kepribadian manusia bukan hanya luap ”libido seksual”, seperti yang diungkapkan Sigmund Freud. Tetapi, lebih dari itu.

Kepribadian manusia ditentukan oleh situasi kemanusiaan (human condition) yang berlaku sepanjang hidupnya. Human condition dalam perspektif Erich Fromm merupakan kekhususan yang terjadi pada diri manusia dan dialaminya semata-mata dalam taraf manusiawi, dan sebagai karakteristik eksistensi manusia.

Menurut Erich Fromm, manusia berlainan dengan hewan. Sejak lahir manusia dilengkapi seperangkat kemampuan naluriah yang ”siap pakai” untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Namun, secara biologis manusia merupakan makhluk yang lemah. Sehingga yang diperlukan untuk tetap survive dalam kehidupannya adalah memanfaatkan kemampuan yang luar biasa dalam dirinya.

Erich Fromm dalam buku berjudul Man for Himself, menyebutkan tiga kemampuan khas insani yang membedakan manusia dengan hewan, yakni: kesadaran diri (self awareness), akal budi (reason), dan daya khayali (imagination). Setiap kemampuan manusiawi tersebut berperan dalam membentuk kepribadian seorang manusia. Pun begitu dengan remaja. Ketika kesadaran diri, akal budi, dan daya khayali tidak dapat digunakan untuk mengembangkan kepribadian yang positif, tentunya akan menyebabkan seorang remaja memegang teguh kepribadian yang tak berkualitas